Semarang,
7 Juni 2014. Tim Tari Gugur Gunung berhasil kembali memukau penonton di ajang
FLS2N SD tingkat nasional di Semarang kemarin. Adanya penggarapan lebih lanjut
oleh Rianto Purnomo (koreografer) menjadikan tampilan Tari Gugur Gunung lebih lengkap
dan lebih menarik jika dibandingkan ketika berhasil menjuarai seleksi FLS2N
tingkat provinsi Jawa Tengah di Boyolali kemarin. Hal tersebut terbukti ketika
skor Tari Gugur Gunung menempati skor tertinggi pada saat penyisihan.
Sayangnya
tim Tari Gugur Gunung ini belum dapat tampil secara maksimal. Dalam tuturnya
Rianto Purnomo mengatakan bahwa salah satu dari penari utama tarian ini sakit
demam tinggi ketika sudah sampai di Semarang, dia kemungkinan tidak dapat
menari di panggung. Dan mau tidak mau kami segera mencari pengganti atau penari
cadangan untuk jaga-jaga. “Sehari sebelum
penyisihan, Naura (penari) masih dapat mengikuti latihan, tapi malam harinya
panasnya kembali menjadi-jadi dan ia harus di bawa dan dirawat di ICU.”
Kata salah seorang crew Tari Gugur Gunung. ”Kami
tidak mau mengambil resiko jadi kami segera melatih penari cadangan dengan
waktu yang tersisa, alhamdulillah ia bisa mengikuti, dan penampilan dia di
penyisihan sangat cerdas untuk anak SD.” Ujar Rianto purnomo.
Menempati
skor tertinggi di penyisihan belum membuat tenang hati semua Tim Tari Gugur
Gunung ini. Ada beberapa kendala yang membuat tim harus berfikir keras, salah
satunya adalah ketidaktahuan tim untuk perlombaan di tingkat SD yang menyatakan
bahwa tarian di penyisihan dan di final harus berbeda. Dengan keadaan sakitnya
penari inti Rianto Purnomo masih harus berfikir cepat untuk membuat tarian baru
yang akan ditampilkan di final. Akhirnya Ia memanfaatkan waktu yang ada dengan memutuskan
membuat karya baru, akhirnya ia memilih untuk membuat Tari Sulutu versi anak
SD. Semua penari kembali di gembleng dengan kilat untuk menguasai tari Sulutu
yang baru. Untungnya 4 penari utama dan
1 penari cadangan ini bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh rianto purnomo, dan
hasilnya mereka mampu tampil dengan baik di final. Walaupun pada dasarnya lebih
memukau tari disaat penyisihan, karena memiliki waktu yang cukup untuk
pematangan gerak.
Setelah
melewati beberapa kendala yang cukup meresahkan hati, tampak lega di wajah semua
tim tari gugur gunung yang mewakili kontingen SD provinsi jawa tengah.
Sayangnya kelegaan tersebut masih belum diikuti dengan trophy kejuaraan yang
diharapkan tadi. “Kami lega dapat
menyelesaikan rangkaian kegiatan FLS2N ini dengan baik. Kami butuh istirahat,
semua ini adalah kehendak Tuhan. Karena setelah ini PASEBAN harus mempersiapkan
tenaga kembali untuk mengikuti Parade Budaya Jawa Tengah 2014 di Simpang Lima
pada Agustus nanti.” Tegas Rianto Purnomo. ~Zs~