Minggu, 24 Mei 2015

Ucap Syukur Kepada Tuhan

Penyerahan Thropy kejuaraan Kepada Kepala UPT Kec. Bagelen

Penari mengambil kluban dan ingkung

Bagelen-23 Mei 2015. Dalam rangka wujud rasa syukur dan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa tim tari SD membuat syukuran kecil-kecilan di Kantor UPTD Kecamatan Bagelen. Kegiatan ini merupakan wujud terimakasih atas hasil yang diberikan Tuhan kepada tim sehingga dapat melakukan tugasnya dengan baik, serta wujud  terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berusaha semaksimal mungkin dari proses yang telah dilalui. Di samping itu Kegiatan ini dilakukan agar dalam proses berikutnya tim diberikan kelancaran dan kesuksesan kembali dalam melaksanakan tugas. Acara ini dihadiri oleh tiga kontingen yang baru saja meraih juara satu, dua, dan tiga dalam FLS2N cabang Tari SD tingkat Kabupaten Purworejo. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala UPT Kec. Bagelen, Kepala UPT Kec. Purwodadi, dan Kepala UPT Kec. Purworejo, serta dihadiri oleh para wali penari dan pihak-pihak yang mendukung.
Acara syukuran berjalan dengan hikmat dan lancar. Diawali dengan sambutan dari tiga Kepala UPT (Kecamatan Bagelen, Purworejo, dan Purwodadi) dan dilanjutkan dengan evaluasi yang disampaikan oleh Koreografer yaitu Rianto Purnomo. Kemudian acara dilanjutkan dengan berdo’a bersama seluruh tim dan dilanjutkan dengan makan kluban dan ingkung bersama. Setelah acara syukuran selesai, Rianto Purnomo melakukan seleksi penari untuk mewakili Kabupaten Purworejo di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan agar tim yang mewakili di tingkat selanjutnya adalah tim terbaik dan tim kuat untuk meraih hasil terbaik. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti kejadian tahun lalu, dimana tim kualahan akibat tidak ada penari pengganti  karena salah satu penari harus masuk ICU. Untuk itulah dari ketiga tim digabung menjadi satu tim yang solid dan kuat untuk mewakili Kabupaten Purworejo.
Satu pesan yang diterima dari kegiatan ini adalah adanya harapan untuk  persatuan yang kuat di dunia kesenian Kabupaten Purworejo. ~Zs~

Jumat, 22 Mei 2015

Tari Genduk Sapu Bersih 3 Besar FLS2N Tari SD 2015 Kabupaten Purworejo



Purworejo-21 Mei 2015. Seleksi FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) cabang seni tari untuk tingkat SD Kabupaten Purworejo telah dilaksanakan. Seleksi tingkat Kabupaten dilaksanakan di Gedung Kesenian Sarwo Edi Wibowo Purworejo. Dalam seleksi kali ini PASEBAN oleh Rianto Purnomo membimbing lima kecamatan untuk FLS2N. Tahun ini untuk kepelatihan tari Rianto Purnomo dibantu oleh Pamong Budaya  wilayah Eks-Karesidenan Purwodadi yaitu Bapak Eko Marsono, S.Kar. Hasilnya sangat memuaskan, dari lima kecamatan yang dibimbing berlatih, tiga diantaranya merupakan juara satu, dua, dan tiga.
Kemampuan Rianto Purnomo dalam mengolah tari ini memang sudah tidak diragukan lagi. Karya tari dengan judul “Genduk” ini membuktikan kapasitasnya sebagai koreografer yang telah meraih Pemuda Pelorpor (2007) dan Pemuda Andalan Nusantara (2009) dengan menyapu bersih tiga besar juara FLS2N cabang tari Sekolah Dasar tingat Kabupaten Purworejo. Ketiga juara  tersebut yaitu Kontingen Kecamatan Purwodadi sebagai juara ketiga, Kecamatan Purworejo sebagai juara kedua dan yang menjadi juara pertama tingkat Kabupaten Purworejo adalah Kontingen Kecamatan Bagelen. Kontingen Kecamatan Bagelen merupakan juara tahun lalu yang berhasil mencapai babak final FLS2N tahun lalu dengan Tari Gugur Gunung karya Rianto Purnomo. Kontingen Kecamatan Bagelen semakin kuat karena tiga dari lima penari adalah penari tahun lalu yang berhasil mencapai babak final yaitu: Naura, Sekar, dan Manda. Sehingga Tari Nyong yang ditampilkan kelima penari dari Bagelen lebih terlihat bagus dengan power dan mental yang lebih kuat. Dilain pihak bimbingan Rianto Purnomo dari Kecamatan Kemiri dan Kecamatan Pituruh masih menempati juara kelima dan keenam, meski begitu perkembangan kepenarian mereka sudah meningkat lebih baik. ~Zs~

Jumat, 24 April 2015

Tiga Trophy FLS2N Kabupaten Purworejo 2015 Disabet Paseban

FLS2N 2015

Purworejo, 23 April 2015 – Seleksi FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) 2015 cabang seni tari tingkat Kabupaten Purworejo diselenggarakan di Gedung Kesenian Sarwo Edi Wibowo Kemarin. Seleksi telah dilaksanakan untuk tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) , sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar Belum dilakasanakan. Acara seleksi berjalan dengan baik, lancar dan menarik. Semua peserta telah menampilkan karya terbaiknya di hadapan tiga juri dan penontonnya. Sama halnya dengan peserta dari sekolah yang bekerjasama dengan Paseban, yaitu :  SMP N 3 Purworejo, SMP N 17 Purworejo, dan SMA N 2 Purworejo. Ketiga peserta ini telah menampilkan karya Rianto Punomo dengan baik di atas panggung gedung kesenian Sarwo Edi Wibowo.
Karya Rianto Purnomo untuk tiga peserta ini adalah tiga buah karya tari kreasi baru dengan garapan yang sangat kreatif dan inspiratif. Tari Sluku-Sluku Bathok  (SMP N 17 Purworejo), Tari Kipat Kacer (SMP N 3 Purworejo), dan Tari Indonesia Emas (SMA N 2 Purworejo) adalah ketiga karya Rianto Purnomo yang tampil di seleksi FLS2N tersebut. Dua trophy berhasil didapatkan dari ketiga karya yang ditampilkan dalam seleksi FLS2N tersebut. Yaitu Tari Indonesia Emas Berhasil mendapatkan Juara 1 tingkat Kabupaten Purworejo menyusul Tari Kipat Kacer yang telah mendapatkan Juara 2 sehari sebelumnya. Sayangnya untuk tari Sluku-sluku Batok masih harus puas di Juara Harapan 1 dalam seleksi tersebut. Tiga karya kreatif ini adalah karya khas Rianto Purnomo yang tidak membosankan untuk ditonton, dan selalu membuat penontonnya bertepuk tangan kagum dengan karya yang tidak mudah ditebak dan selalu ada ide baru yang ditampilkan.
“ Tari Indonesia Emas garapan Mas Pur luar biasa, trik dan adegan yang dibuat selalu membuat saya merinding, dan merinding lagi. Keren! “, kata salah seorang penonton di Gedung Kesenian Sarwo Edi Wibowo. ~Zs~

Rabu, 10 Desember 2014

Cabe Rawit Paseban Buka Rakernas 2014 di Solo




Gladi Gugur Gunung Paseban
Surakarta 1 Desember 2014 -Tari gugur gunung kembali tampil dalam Opening Ceremony Rakernas di Ballroom The Sunan Hotel. Tim tari berangkat ke Solo hanya dengan 4 orang penari karena Citra (Cempluk) harus absen dikarenakan sedang sakit. Sakitnya cempluk yang notabene tokoh utama dalam tari ini bukan menjadi penghalang untuk tetap tampil maksimal, bahkan penonton sangat terhibur dengan tarian ini. Rianto Purnomo sekalu koreografer bergerak cepat dan segera memoles formasi tari gugur gunung dengan empat orang penari. Hasilnya luar biasa, meski hanya dengan empat orang penari dinamika dan suasana yang terbentuk tetap memukau dan tetap atraktif. Tokoh cempluk yang sangat sentral dalam tari ini mampu ditutupi dengan halus dan rapi. Sehingga karya ini tidak terlihat bahwa penari sesungguhnya ada lima, dan seperti tidak ada ruang kosong di dalam pementasannya. Luar biasanya lagi semua penari dalam Tari Gugur Gunung ini adalah penari yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), patutlah di acungi jempol bakat-bakat mereka ini dan layak jika mereka kita sebut cabe rawit Bagelen. “Pentas hari ini berjalan lancar dan sukses. Walaupun untuk greget, empat penari ini sangat jauh dibandingkan ketika mereka pentas di tingkat nasional.” Tutur Rianto Purnomo koreografer tari Gugur Gunung. ~Zs~

Selasa, 25 November 2014

Purworejo Juara II Ortrad (Olahraga Tradisional) tingkat Jawa Tengah 2014



Atlit Ortrad Paseban dan trophi Juara II

Boyolali - Komunitas Paseban untuk pertama kalinya mengikuti Festival Olahraga Tradisional tingkat Jawa Tengah di Donohudan Boyolali 21-22 November 2014 yang diselenggarakan oleh Dispora Jawa Tengah. Debut Paseban untuk acara ini sangat memuaskan yaitu berhasil meraih Juara II dengan menampilkan olahraga tradisional Kurung (Kupat Sarung). Olahraga ini merupakan olahraga tradisional masyarakat Desa Brondongrejo Kec. Purwodadi Kab. Purworejo yang teriinspirasi dari tradisi masyarakat desa sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri yaitu Kupatan (tradisi berbagi kupat sebelum hari raya). Kupat sarung (kurung) sendiri sering dikatakan oleh anak-anak saat memainkan permainan karena dalam memainkannya menggunakan sarung dan kupat. Dalam penampilannya olahraga tradisional ini dikemas dengan menarik, ringkas, lucu, dan kreatif oleh Rianto Purnomo, bahkan banyak penonton yang berpendapat Kabupaten Purworejo yang menjadi Juara I  festival ini. Namun juri memiliki pandangan yang berbeda, sehingga Kabupaten Kebumen berhasil sebagai Juara I dengan nilai 425, disusul oleh Kabupaten Purworejo dengan nilai 407, dan sebagai Juara III adalah Kabupaten Wonosobo dengan nilai 339. Walaupun Juara II tetapi Kabupaten Purworejo memiliki nilai originalitas yang paling tinggi dibandingkan 20 peserta lainnya.
Hasil memuaskan Paseban berhasil kembali mengharumkan nama Kabupaten Purworejo di tingkat provinsi. Disamping itu dengan hasil ini, Komunitas Paseban membuktikan mampu memberikan kontribusi yang baik pula untuk bidang olahraga selain musik dan tari tradisional. “Purworejo paling menghibur mulai dari penampilan, rias, kostum dan ceritanya. Dari sekian banyak peserta, saya paling paham olahraga tradisi dari Purworejo. Rame tapi tidak berisik, jadi pingin ikut bermain kurung.”  Ujar M Agung. “Festival ini adalah yang pertama, kami bersyukur dapat meraih Juara II, luar biasa. Kami mendapat banyak pelajaran berharga dari festival ini, semoga kedepan kami dapat lebih baik lagi.” Ujar Rianto Purnomo. ~Zs~
Berita terkait : solorayacyber.com
                        krjogja.com
                        purworejokab.go.id

Selasa, 04 November 2014

Dolalak Khas Purworejo Hibur Penonton di Magelang

Penampilan Doalak Paseban
Magelang, Komunitas PASEBAN mementaskan Tari Dolalak khas Kabupaten Purworejo di Sawangan kabupaten Magelang 2 November 2014. Tari Dolalak ini dipentaskan di panggung hiburan dalam acara Gebyar Tamades dan Deposito BKK Magelang 2014. Acara ini menampilkan tiga hiburan sekaligus yaitu konser dangdut, kesenian leakan, dan Dolalak dari Purworejo. Di acara tersebut Paseban memberikan tampilan tari yang lebih fariatif dengan dolalak hasil polesan/garapan khas Rianto Purnomo, selain itu juga ditampilakan tari dolalak pakem gaya kaligesingan yang sangat kental dengan Kabupaten Purworejo. Dolalak dalam acara ini sukses menghibur penonton di Magelang, walaupun dengan personil yang minimalis namun tari dolalak  ini mampu memberi daya tarik maksimal, bahkan hingga pementasan berakhir panggung masih penuh sesak oleh penonton. “ Sebenarnya tampilan untuk hari ini kurang maksimal, masih ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pemusik dan penari. Untungnya mereka dapat berimprovisasi dengan baik sehingga kesalahan itu tidak terlihat. Secara keseluruhan penampilan hari ini sukses.” Ujar salah seorang pemusik komunitas PASEBAN. ~Zs~

Rabu, 22 Oktober 2014

Kesenian Rakyat Bimbingan Paseban Juara I Parade Budaya Kab. Purworejo 2014

Rianto Purnomo dan Turonggo Seto
Penerimaan piala penghargaan dan uang pembinaan kepada Juara I Parade Budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke-1113 tahun 2014 diberikan langsung oleh Bupati Purworejo 18Oktober 2014. Piala itu di berikan langsung kepada Grub Jaran Kepang Turonggo Seto Desa Jenar Lor Kec. Purwodadi, Kabupaten Purworejo saat penutupan Purwodadi Expo 2014 di Pendopo Kawedanan Eks-Karesidenan Purwodadi. Grub ini berhasil menjadi Juara I Parade Budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Purworejo 2014 yang di laksanakan di Alun-alun Purworejo 8 Oktober 2014. Grub ini berangkat ke tingkat Kabupaten Purworejo untuk mewakili kontingen Kecamatan Purwodadi.
Hasil yang memuaskan itu memang sangat pantas di terima Kecamatan Purwodadi. Dilihat dari beberapa aspek grub ini sangat luar biasa, berikut adalah beberap uraian kelebihan grub ini. Saat penampilan Grub Jaran Kepang Turonggo Seto tampil begitu apik, menarik dan atraktif. Dengan durasi yang hanya 3 menit grub ini mampu memberikan penampilan yang lengkap dan padat. Selain itu, garapan yang ditampilkan juga lebih variatif dan kreatif dengan property yang bermanfaat dan megah dibandingkan dengan tim lain. Disisi lain grub ini memang layak memenangkan parade di tingkat Kabupaten Purworejo, karena beberapa bulan sebelumnya beberapa anggota grub ini ikut Tim Paseban yang mewakili Purworejo untuk Parade Budaya tingkat Jawa Tengah 2014 dan berhasil meraih Juara II. Sehingga secara teknis mereka memiliki wawasan lebih daripada grub lain. Selanjutnya Grub Jaran Kepang Turonggo Seto adalah salah satu grub kesenian rakyat yang didampingi oleh Komunitas Paseban sehingga tim ini di koreograferi langsung oleh ketua Paseban yaitu Rianto Purnomo (Profitional choreographer). Sehingga tampilan garapan yang disajikan lebih hidup, lebih menghibur dan lebih menarik. Selain itu harus diakui bahwa penampilan grub Turonggo Seto sangat menarik dan atraktif dengan 4 penari putri, 4 penari putra dan 8 penari bendera dimana semuanya masih usia sekolah, serta pemain kendang muda (M Agung Mrabowo) dari grub tersebut.  ~Zs~
Sumber Lain : krjogja.com

        


Senin, 22 September 2014

Penyerahan Piala Kejuaraan dari Paseban Kepada SMP 6 Purworejo

Penyerahan Piala Kepada Kepala SMP 6 Purworejo
Penyerahan Piala Kejuaraan dan Piagam Kejuaraan

Rianto Purnomo bersama Tim SMP N 6 Purworejo

Paseban Syukuran Bersama Turonggo Seto


Prosesi Syukuran Paseban

Purworejo- Minggu 21 September 2014 Paseban Bersama Grub Jaran Kepang Turonggo Seto Desa Jenar Lor Kec. Purwodadi Kab. Purworejo melaksanakan syukuran. Acara ini adalah wujud rasa syukur Tim Kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan gelar Penyaji Terbaik 2 Parade Budaya Jawa Tengah dan atas selamatnya tim yang mengalami kecelakaan lalu lintas sepulang dari Semarang bulan lalu. Acara diawali dengan sambutan-sambutan dilanjutkan dengan penyerahan Piala kejuaraan dari Paseban kepada Kepala Desa Jenar Lor. Setelah itu acara dilanjutkan dengan do’a bersama sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Dan terakhir dilakukan pemotongan 2 tumpeng untuk makna simbolis mendekatkan berterimakasihnya tim kepada Tuhan YME.Tumpeng Pertama dipotong oleh Kepala Desa Jenar Lor yang kemudian diberikan kepada Ketua Paseban yaitu Rianto Purnomo dan tumpeng yang kedua di potong oleh Rianto Purnomo yang kemudian diberikan kepada Galang Rambo A yang masih menjalani rawat jalan pemulihan patah kaki akibat kecelakaan yang diterima bersama tim.
Acara syukuran siang hari ini berjalan dengan hikmat dan lancar. Acara kemudian ditutup dengan pementasan Turonggo Seto untuk menghibur seluruh pemirsa dan warga sekitar yang hadir untuk menyaksikan acara tersebut. Tarian dari Jaran Kepang Turonggo Seto sangat menarik antusias penonton, hingga sore hari kurang lebih jam empat penonton masih memadati tempat pementasan yang akhirnya membubarkan diri setengah jam kemudian pertanda telah selesainya acara tersebut. “Saya sangat berterimakasih kepada Turonggo Seto yang juga berinisiatif melaksanakan syukuran ini, dan semoga dengan kegiatan ini semakin menguatkan tali persaudaraan antara kita semuanya” ujar Rianto Purnomo dalam sambutannya. Selain juga memohon maaf atas kejadian mergoyoso dia juga menambahkan bahwa dengan kejadian itu bukan berarti melemahkan tetapi justru sebagai pelecut semangat berkesenian untuk kembali berprestasi lebih baik, selalu bersyukur kehadirat Tuhan YME dan tetap berperilaku yang baik terhadap semua umat. ~Zs~