Rabu, 10 Desember 2014

Cabe Rawit Paseban Buka Rakernas 2014 di Solo




Gladi Gugur Gunung Paseban
Surakarta 1 Desember 2014 -Tari gugur gunung kembali tampil dalam Opening Ceremony Rakernas di Ballroom The Sunan Hotel. Tim tari berangkat ke Solo hanya dengan 4 orang penari karena Citra (Cempluk) harus absen dikarenakan sedang sakit. Sakitnya cempluk yang notabene tokoh utama dalam tari ini bukan menjadi penghalang untuk tetap tampil maksimal, bahkan penonton sangat terhibur dengan tarian ini. Rianto Purnomo sekalu koreografer bergerak cepat dan segera memoles formasi tari gugur gunung dengan empat orang penari. Hasilnya luar biasa, meski hanya dengan empat orang penari dinamika dan suasana yang terbentuk tetap memukau dan tetap atraktif. Tokoh cempluk yang sangat sentral dalam tari ini mampu ditutupi dengan halus dan rapi. Sehingga karya ini tidak terlihat bahwa penari sesungguhnya ada lima, dan seperti tidak ada ruang kosong di dalam pementasannya. Luar biasanya lagi semua penari dalam Tari Gugur Gunung ini adalah penari yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), patutlah di acungi jempol bakat-bakat mereka ini dan layak jika mereka kita sebut cabe rawit Bagelen. “Pentas hari ini berjalan lancar dan sukses. Walaupun untuk greget, empat penari ini sangat jauh dibandingkan ketika mereka pentas di tingkat nasional.” Tutur Rianto Purnomo koreografer tari Gugur Gunung. ~Zs~

Selasa, 25 November 2014

Purworejo Juara II Ortrad (Olahraga Tradisional) tingkat Jawa Tengah 2014



Atlit Ortrad Paseban dan trophi Juara II

Boyolali - Komunitas Paseban untuk pertama kalinya mengikuti Festival Olahraga Tradisional tingkat Jawa Tengah di Donohudan Boyolali 21-22 November 2014 yang diselenggarakan oleh Dispora Jawa Tengah. Debut Paseban untuk acara ini sangat memuaskan yaitu berhasil meraih Juara II dengan menampilkan olahraga tradisional Kurung (Kupat Sarung). Olahraga ini merupakan olahraga tradisional masyarakat Desa Brondongrejo Kec. Purwodadi Kab. Purworejo yang teriinspirasi dari tradisi masyarakat desa sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri yaitu Kupatan (tradisi berbagi kupat sebelum hari raya). Kupat sarung (kurung) sendiri sering dikatakan oleh anak-anak saat memainkan permainan karena dalam memainkannya menggunakan sarung dan kupat. Dalam penampilannya olahraga tradisional ini dikemas dengan menarik, ringkas, lucu, dan kreatif oleh Rianto Purnomo, bahkan banyak penonton yang berpendapat Kabupaten Purworejo yang menjadi Juara I  festival ini. Namun juri memiliki pandangan yang berbeda, sehingga Kabupaten Kebumen berhasil sebagai Juara I dengan nilai 425, disusul oleh Kabupaten Purworejo dengan nilai 407, dan sebagai Juara III adalah Kabupaten Wonosobo dengan nilai 339. Walaupun Juara II tetapi Kabupaten Purworejo memiliki nilai originalitas yang paling tinggi dibandingkan 20 peserta lainnya.
Hasil memuaskan Paseban berhasil kembali mengharumkan nama Kabupaten Purworejo di tingkat provinsi. Disamping itu dengan hasil ini, Komunitas Paseban membuktikan mampu memberikan kontribusi yang baik pula untuk bidang olahraga selain musik dan tari tradisional. “Purworejo paling menghibur mulai dari penampilan, rias, kostum dan ceritanya. Dari sekian banyak peserta, saya paling paham olahraga tradisi dari Purworejo. Rame tapi tidak berisik, jadi pingin ikut bermain kurung.”  Ujar M Agung. “Festival ini adalah yang pertama, kami bersyukur dapat meraih Juara II, luar biasa. Kami mendapat banyak pelajaran berharga dari festival ini, semoga kedepan kami dapat lebih baik lagi.” Ujar Rianto Purnomo. ~Zs~
Berita terkait : solorayacyber.com
                        krjogja.com
                        purworejokab.go.id

Selasa, 04 November 2014

Dolalak Khas Purworejo Hibur Penonton di Magelang

Penampilan Doalak Paseban
Magelang, Komunitas PASEBAN mementaskan Tari Dolalak khas Kabupaten Purworejo di Sawangan kabupaten Magelang 2 November 2014. Tari Dolalak ini dipentaskan di panggung hiburan dalam acara Gebyar Tamades dan Deposito BKK Magelang 2014. Acara ini menampilkan tiga hiburan sekaligus yaitu konser dangdut, kesenian leakan, dan Dolalak dari Purworejo. Di acara tersebut Paseban memberikan tampilan tari yang lebih fariatif dengan dolalak hasil polesan/garapan khas Rianto Purnomo, selain itu juga ditampilakan tari dolalak pakem gaya kaligesingan yang sangat kental dengan Kabupaten Purworejo. Dolalak dalam acara ini sukses menghibur penonton di Magelang, walaupun dengan personil yang minimalis namun tari dolalak  ini mampu memberi daya tarik maksimal, bahkan hingga pementasan berakhir panggung masih penuh sesak oleh penonton. “ Sebenarnya tampilan untuk hari ini kurang maksimal, masih ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pemusik dan penari. Untungnya mereka dapat berimprovisasi dengan baik sehingga kesalahan itu tidak terlihat. Secara keseluruhan penampilan hari ini sukses.” Ujar salah seorang pemusik komunitas PASEBAN. ~Zs~

Rabu, 22 Oktober 2014

Kesenian Rakyat Bimbingan Paseban Juara I Parade Budaya Kab. Purworejo 2014

Rianto Purnomo dan Turonggo Seto
Penerimaan piala penghargaan dan uang pembinaan kepada Juara I Parade Budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke-1113 tahun 2014 diberikan langsung oleh Bupati Purworejo 18Oktober 2014. Piala itu di berikan langsung kepada Grub Jaran Kepang Turonggo Seto Desa Jenar Lor Kec. Purwodadi, Kabupaten Purworejo saat penutupan Purwodadi Expo 2014 di Pendopo Kawedanan Eks-Karesidenan Purwodadi. Grub ini berhasil menjadi Juara I Parade Budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Purworejo 2014 yang di laksanakan di Alun-alun Purworejo 8 Oktober 2014. Grub ini berangkat ke tingkat Kabupaten Purworejo untuk mewakili kontingen Kecamatan Purwodadi.
Hasil yang memuaskan itu memang sangat pantas di terima Kecamatan Purwodadi. Dilihat dari beberapa aspek grub ini sangat luar biasa, berikut adalah beberap uraian kelebihan grub ini. Saat penampilan Grub Jaran Kepang Turonggo Seto tampil begitu apik, menarik dan atraktif. Dengan durasi yang hanya 3 menit grub ini mampu memberikan penampilan yang lengkap dan padat. Selain itu, garapan yang ditampilkan juga lebih variatif dan kreatif dengan property yang bermanfaat dan megah dibandingkan dengan tim lain. Disisi lain grub ini memang layak memenangkan parade di tingkat Kabupaten Purworejo, karena beberapa bulan sebelumnya beberapa anggota grub ini ikut Tim Paseban yang mewakili Purworejo untuk Parade Budaya tingkat Jawa Tengah 2014 dan berhasil meraih Juara II. Sehingga secara teknis mereka memiliki wawasan lebih daripada grub lain. Selanjutnya Grub Jaran Kepang Turonggo Seto adalah salah satu grub kesenian rakyat yang didampingi oleh Komunitas Paseban sehingga tim ini di koreograferi langsung oleh ketua Paseban yaitu Rianto Purnomo (Profitional choreographer). Sehingga tampilan garapan yang disajikan lebih hidup, lebih menghibur dan lebih menarik. Selain itu harus diakui bahwa penampilan grub Turonggo Seto sangat menarik dan atraktif dengan 4 penari putri, 4 penari putra dan 8 penari bendera dimana semuanya masih usia sekolah, serta pemain kendang muda (M Agung Mrabowo) dari grub tersebut.  ~Zs~
Sumber Lain : krjogja.com

        


Senin, 22 September 2014

Penyerahan Piala Kejuaraan dari Paseban Kepada SMP 6 Purworejo

Penyerahan Piala Kepada Kepala SMP 6 Purworejo
Penyerahan Piala Kejuaraan dan Piagam Kejuaraan

Rianto Purnomo bersama Tim SMP N 6 Purworejo

Paseban Syukuran Bersama Turonggo Seto


Prosesi Syukuran Paseban

Purworejo- Minggu 21 September 2014 Paseban Bersama Grub Jaran Kepang Turonggo Seto Desa Jenar Lor Kec. Purwodadi Kab. Purworejo melaksanakan syukuran. Acara ini adalah wujud rasa syukur Tim Kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan gelar Penyaji Terbaik 2 Parade Budaya Jawa Tengah dan atas selamatnya tim yang mengalami kecelakaan lalu lintas sepulang dari Semarang bulan lalu. Acara diawali dengan sambutan-sambutan dilanjutkan dengan penyerahan Piala kejuaraan dari Paseban kepada Kepala Desa Jenar Lor. Setelah itu acara dilanjutkan dengan do’a bersama sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Dan terakhir dilakukan pemotongan 2 tumpeng untuk makna simbolis mendekatkan berterimakasihnya tim kepada Tuhan YME.Tumpeng Pertama dipotong oleh Kepala Desa Jenar Lor yang kemudian diberikan kepada Ketua Paseban yaitu Rianto Purnomo dan tumpeng yang kedua di potong oleh Rianto Purnomo yang kemudian diberikan kepada Galang Rambo A yang masih menjalani rawat jalan pemulihan patah kaki akibat kecelakaan yang diterima bersama tim.
Acara syukuran siang hari ini berjalan dengan hikmat dan lancar. Acara kemudian ditutup dengan pementasan Turonggo Seto untuk menghibur seluruh pemirsa dan warga sekitar yang hadir untuk menyaksikan acara tersebut. Tarian dari Jaran Kepang Turonggo Seto sangat menarik antusias penonton, hingga sore hari kurang lebih jam empat penonton masih memadati tempat pementasan yang akhirnya membubarkan diri setengah jam kemudian pertanda telah selesainya acara tersebut. “Saya sangat berterimakasih kepada Turonggo Seto yang juga berinisiatif melaksanakan syukuran ini, dan semoga dengan kegiatan ini semakin menguatkan tali persaudaraan antara kita semuanya” ujar Rianto Purnomo dalam sambutannya. Selain juga memohon maaf atas kejadian mergoyoso dia juga menambahkan bahwa dengan kejadian itu bukan berarti melemahkan tetapi justru sebagai pelecut semangat berkesenian untuk kembali berprestasi lebih baik, selalu bersyukur kehadirat Tuhan YME dan tetap berperilaku yang baik terhadap semua umat. ~Zs~

Kamis, 18 September 2014

Dua Tari Paseban Meriahkan Bagus Roro Purworejo 2014

Perform Bagus-Roro dan Tari Sulutu
Purworejo-Grand final pemilihan Bagus Roro Kabupaten Purworejo dilaksanakan Sabtu 13 september  2014 di Gedung Wanita Jend. Ahmad Yani Purworejo. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian pemilihan bagus-roro yang nantinya akan dijadikan duta pariwisata Kabupaten Purworejo 2014. Dari lima belas pasang finalis akhirnya terpilih sepasang bagus dan roro kabupaten purworejo 2014, Hasdo Aldika dari SMA N 7 Purworejo sebagai bagus Purworejo dan Cathylia Oki Indah Yogama mahasisiwi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sebagai roro Kabupaten Purworejo.

Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata Kabupaten Purworejo sebagai penyelenggara kegiatan bekerjasama dengan beberapa tim kesenian untuk memeriahkan dan sempurnanya acara. Sanggar Mentari (Sanggar Musik), Puspa Santika (grub Keroncong), Jasid Bustomi (Batik Purworejo), dan Paseban (Komunitas Seni) adalah beberapa tim yang ikut memeriahkan Bagus Roro Purworejo 2014. Rianto Purnomo ketua Paseban bertindak sebagai Stage Manager dalam acara ini, dan sebagai koordinator tim paseban yang bertugas untuk dekorasi panggung. Selain itu Paseban juga menampilkan dua tari karya Rianto Purnomo dalam acara ini, yaitu tari Gugur Gunung sebagai tari pembuka acara dan tari sulutu sebagai tari penghibur sebelum pengumuman penobatan bagus dan roro Purworejo. Kedua tari ini tampil sukses dan menghibur penonton, keduanya ditarikan oleh lima anak SD yang berhasil sebagai finalis FLS2N 2014 di Semarang beberapa waktu lalu. Untuk pelaksanaan keseluruhan acara Grand Final Bagus Roro Kabupaten Purworejo 2014 ini berjalan dengan baik dan lancar. ~Zs~

Selengkapnya : krjogja.com
                                 gunungkelir.com
         

Rabu, 10 September 2014

Paseban Raih Juara II Parade Budaya Jawa Tengah 2014



Gugur Gunung Paseban 2014
Semarang, Tim Kesenian Paseban tampil gemilang di Parade Budaya Provinsi Jawa Tengah 2014 dalam rangka memperingati Hari Jadi Jawa Tengah ke-64, yang dilaksanakan 22 Agustus 2014 di Simpang Lima Semarang. Kali ini Paseban menampilkan Tari Gugur Gunung untuk mewakili Kontingen Kabupaten Purworejo. Tari garapan dan hasil karya Rianto Punomo ini berhasil menghibur tribun utama dan penonton yang menyaksikannya. Karya tari berdurasi kurang lebih 3 menit itu sukses menghibur penonton dan selaras dengan suksesnya tim ini dalam penilaian Tim Juri Parade Budaya Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil sidang juri yang menyatakan perserta dengan nomor undi 01 ini berhasil meraih JUARA 2 Parade Budaya Provinsi Jawa Tengah 2014. Dengan hasil ini Kabupaten Purworejo bersama Paseban dapat mempertahankan pialanya 3 tahun berturut-turut dengan rincian : tahun 2012 sebagai Juara 3, 2013 Juara Harapan 1, dan tahun ini 2014 sebagai Juara 2. “ Senang dan lega rasanya saat kita menari dan melihat Bapak Gubernur tersenyum lepas sepanjang penampilan kami. Apalagi di akhir kita diberi tepuk tangan yang meriah.” ungkap salah satu penari gugur gunung selepas dari tribun utama.
Sesuai dengan nama tariannya yaitu Gugur Gunung, Paseban juga gugur gunung dalam melaksanakan tugas dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dindikbudpora) Kabupaten Purworejo. Tahun ini dalam Parade Budaya 2014 Komunitas Paseban menggandeng Grub Kuda Kepang Turonggo Seto Desa Jenar Lor dan SMP N 6 Purworejo untuk bekerjasama mewakili kabupaten. Dengan semangat gugur gunung tim ini dapat berjalan dengan baik bahkan mampu bersinergi dengan baik seperti gugur gunung atau gotong royong. Hal ini dapat dirasakan oleh beberapa anggota Paseban “ Gugur gunung, Alhamdulillah tahun ini tim dapat bersinergi lebih baik daripada tahun lalu. “ ujar Dwi Prasetyo salah satu pemusik Paseban.
 “ Terimakasih Mas Pur, kami sangat senang dan terkesan dengan kegiatan ini. Terima kasih dengan pengalaman ini kami dapat lebih mandiri, disiplin, dewasa, dan kami merasa menjadi lebih kreatif dengan proses bersama Paseban.” Ujar beberapa siswa SMP N 6 Purworejo.
 Kami mengucapkan terima kasih kepada dinas yang telah mempercakan tugas ini kepada kami, serta semua pihak yang telah membantu kami melaksanakan mandat dari kabupaten. Dan kami sangat bersyukur, alhamdulillah Allah SWT mengizinkan kami menerima tropi tiga kali berturut-turut.” ujar Rianto Purnomo ketua Paseban. ~Zs~
 Berita Selengkapnya : purworejokab.go.id
                                        krjogja.com